Saturday, March 14, 2020

THE SWEET SMELL OF LAVENDER

Entah apa yang harus saya katakan berkaitan dengan essential oil yang satu ini. Julukan "the mother of essential oil" memang nyata adanya. Pesonanya sungguh magis yang merasuki hampir semua para penikmat aroma utk keperluan healing. Dalam konteks penggunaan essential oil untuk aromatherapi, aku kira lavender lah yang menduduki urutan teratas dari sisi peminat. Setidaknya di Indonesia.

Lavender oil bukanlah essential oil lokal. Dalam perdagangan essential oil dunia, dikenal 2 jenis essential oil lavender yaitu lavender oil dan lavandin oil. Keduanya memiliki aroma yang berbeda. Sebenarnya masih ada satu lagi, yaitu spike lavender (Spanish lavender). Tapi jenis ini kurang terkenal karena fungsi theurapetiknya agak lemah dibandingkan kedua jenis di atas. Meskipun juga sering dijual sebagai adulteran (pemalsu) kedua jenis di atas karena harganya sangat murah. Aroma spike lavender sangat strong champoraceous. Maka bagi para pengguna essential oil pemula, berhati2lah dalam memilih lavender oil...:)

Lavender oil berasal dari species Lavandula angustifolia. Sering disebut sebagai English lavender. Meskipun demikian, bukan berarti hanya dibudidayalan di negerinya Ratu Elizabeth saja. English lavender ditanam di beberapa negara Eropa yang beriklim Mediterania seperti Perancis dan Bulgaria. Menurut importir kami, lavender oil yang biasa kami pakai berasal dari Perancis Selatan, Propinsi Provence yang merupakan daerah pusat perkebunan dan penyulingan lavender.

Sedangkan lavandin oil var Grosso dihasilkan dari species Lavandula intermedia. Sering disebut sebagai wild lavender atau French lavender. Harga lavandin oil jauh lebih murah dibandingkan lavender oil. Dari sisi aroma, saya pribadi sangat terkesima dengan lavender oil yang sering didahului oleh frasa "the sweet smell of lavender". Kandungan champor yang lebih tinggi pada lavandin oil membuat aromanya kalah manis dibandingkan lavender oil yang lebih tinggi kadar linalool-nya. HANYA kadang merasa prihatin, banyak rekan penjual essential oil eceran yang kurang memahami perbedaan ini yang menjual LAVANDIN OIL dengan nama "LAVENDER OIL".

Saya ada pengalaman pribadi yang menarik berkaitan dengan lavender oil. Sekitar 2 bulan lalu secara tidak sengaja saya memegang bekas besi panas yang baru saja dipotong menggunakan alat brander (pemotong besi menggunakan nyala api dan dorongan oksigen). Seketika beberapa jari saya langsung berjejak putih terbakar.

Dan pada saat ini juga saya langsung teringat kisah " The Father of Aromatherapy", yaitu Rene-Maurice Gattefose. Seorang ahli kimia dan parfum asal Perancis. Saat melakukan serangkaian percobaan kimia, lengan Gattefose tak sengaja menyentuh api dan terbakar. Secara refleks, lengannya dia celupkan ke dalam sebuah wadah berisi cairan yang ternyata adalah LAVENDER OIL. Dan setelahnya Gattefose tidak merasakan peradangan, nyeri dan bahkan melepuh seperti layaknya bagian tubuh yang terbakar. Atas kejadian tak sengaja inilah, maka Gattefose menghabiskan sisa hidupnya untuk meneliti aneka jenis essential oil untuk proses healing. Dan beliau lah yang pertama kali mempopulerkan istilah "Aromatherapy".

Balik lagi pada kisah saya pribadi. Begitu terpikir kisah inspiratif di atas, tak menunggu waktu lama lagi saya berlari ke gudang minyak dan mencari lavender oil. Saya balurkan lavender oil ke seluruh bagian yang terbakar. Awalnya memang timbul rasa perih yang menandakan lavender oil mulai terserap ke dalam pori-pori kulit. Tidak berselang lama, rasa perih lambat laun menghilang. Dan ajaibnya tak ada satu bagianpun yang melepuh. Bercak putih tadi tetap sedia kala san tidak menjadi melepuh. 3 hari kemudian sudah sembuh total tak berbekas. Yah...itulah salah satu khasiat dari TRUE LAVENDER.

Dan ada satu yang sebenarnya saya malas bahas, yaitu Lavender fragrance. Ini tidak dihasilkan dari proses penyulingan, tapi meracik berbagai jenis essential oil & bahan kimia aroma sintetik menjadi beraroma lavender. Aromanya sangat tajam dan wangi seperti parfum. Tapi secara fungsional hanya sebatas aroma, tidak memiliki fungsi theurapetik. Misalnya aroma untuk sabun, lotion anti nyamuk, lilin, pewangi ruangan, pewangi tissue, dll. Ya khan nggak mungkin kalau pakai lavender oil beneran, lotion antinyamuk aroma lavender cuma dijual 1000-2000 perak per sachet. Dan parahnya lagi, beberapa merk aromatherapi botolan yang klaim pure essential oil, ternyata yg dijual adalah SYNTHETIC FRAGRANCE. Dan saya jumpai itu di beberapa toko retail. Nggak usah sebut merknya ya...

Jadi hati-hati ya. Jangan tergiur oleh harga :)

PESAN SPONSOR
PAVETTIA essential oil menjual lavender oil (Lavandula angustifolia) dalam kemasan 50 ml, 100 ml, 500 ml, dan 1000 ml. Silakan cek harga dan ketersediaan stoknya di TOKOPEDIA (www.tokopedia.com/pavettiaeo)