Thursday, September 22, 2016

KONFERENSI NASIONAL MINYAK ATSIRI 2016

Salam Wangi !!
DEWAN ATSIRI INDONESIA (DAI) menyelenggarakan Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2016 di Banda Aceh.

Latar Belakang
Peran Indonesia sebagai sentra produsen atsiri dunia, menjadikannya sebagai wilayah yang strategis bagi industriawan atsiri. Sejarah menunjukkan sejak abad pertengahan, beberapa daerah di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatera khususnya Aceh, serta Maluku, khususnya Banda, sudah mengekspor berbagai komoditi atsiri dan rempah ke mancanegara. Ratusan jenis tanaman atsiri dapat tumbuh subur di negeri ini, diantaranya nilam, cengkeh, pala, kenanga, ylang ylang dan sereh wangi. Minyak atsirinya dibutuhkan sebagai bahan baku industri kosmetik, produk perawatan tubuh, kesehatan dan makanan.
Industri atsiri Indonesia bertumbuh dengan lambat, bahkan cenderung melemah untuk komoditi tertentu. Pembangunan adalah proses berkesinambungan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pembangunan inklusif bertujuan agar pembangunan dunia usaha berdampak kepada tingkat kesejahteraan kolektif semua komponen masyarakat dan melibatkan mereka dalam pencapaiannya, dengan berpegang pada pertumbuhan berkelanjutan yang menciptakan dan memperluas peluang ekonomi, serta menjamin akses yang lebih luas, sehingga seluruh anggota masyarakat dapat berpartisipasi dan memperoleh manfaat.
Menyambut era pasar bersama ASEAN, pengusaha lokal harus mampu bersaing dengan pengusaha negara jiran. Pemerintah diharapkan memberikan bantuan fasilitas dan pembinaan usaha melalui berbagai kebijakan, bantuan pendanaan dari perbankan, serta dukungan riset kelompok cendekia. Dukungan pemerintah dan peneliti diperlukan untuk menyelesaikan masalah produktivitas, serangan hama dan penyakit, budidaya ramah lingkungan, variasi mutu dan pengujian minyak atsiri, serta pengembangan produk baru. Namun patut diakui, saat ini sinergitas antar kelompok pelaku industri atsiri masih lemah. Di satu sisi, ada regulasi yang justru menghambat laju dunia usaha, seperti perijinan produk hilir dan regulasi perdagangan tanaman tertentu.
Oleh karena itu, revitalisasi di setiap mata rantai produksi, mulai dari budidaya, pengolahan, industri hilir dan ekspor minyak atsiri harus dilakukan secara terpadu dan terus-menerus, tanpa meninggalkan tradisi dan kearifan lokal yang telah ada.
Dalam upaya mewujudkan keinginan para insan atsiri Indonesia yang variatif dimana tiap daerah memiliki ciri khas dan perilaku yang berbeda, Dewan Atsiri Indonesia (DAI) mengadakan Konferensi Nasional Minyak Atsiri dengan Tema: “Revitalisasi Industri Atsiri melalui Pembangunan Inklusif Berkelanjutan”.

Tujuan
1. Membahas berbagai persoalan berkaitan dengan industri atsiri.
2. Menerima saran, menyatukan pendapat, dan menemukan solusi dari berbagai pihak demi kemajuan dan perkembangan atsiri.

Waktu dan Tempat
1. Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2016 diselenggarakan pada
Hari/Tanggal : Rabu/19 Oktober 2016
Tempat. : Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Jl. Panglima Nyak Makam, Lampineung, Banda Aceh
Acara:
Sesi Pleno:
- Revitalisasi Industri Atsiri melalui Pembangunan Inklusif Berkelanjutan (Kementerian Perindustrian)
- Road Map Industri Atsiri 2016 - 2035 ( DAI )
- Road Map Atsiri Aceh ( Kepala Bappeda Aceh)
- Dukungan Regulasi dalam Pengembangan Industri Hilir Minyak Atsiri dan Aromaterapi (Badan POM RI)
- Peluang investasi industry atsiri di Aceh ( Badan Investasi dan Promosi Aceh)
- Prospek Perdagangan, Ekspor dan Regulasi Minyak Atsiri dan Komponen Natural ( PT. Van Aroma)
Sesi Paralel:
Para Pemateri akan menyampaikan makalah dan memaparkan berbagai model atau sistem pertanian tanaman minyak atsiri berkelanjutan. Makalah akan disampaikan secara oral dan poster.
Paper:
Panitia penyelenggara Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2016 mengundang para ahli, peneliti dan praktisi minyak atsiri untuk menyampaikan technical papers.
Topik yang akan dipresentasikan terbagi atas
1. Budidaya Tanaman Atsiri yang Berkelanjutan
2. Revitalisasi Industri Pengolahan Minyak Atsiri 
3. Restrukturisasi Kelembagaan dan Rantai Pasok Minyak
2. Fieldtrip Fieldtrip ke KM ) (Nol) Sabang ( 20 Oktober 2016)
3. Workshop " Sukses Berbisnis Minyak Pala" di Tapaktuan, Kab. Aceh Selatan.

BIAYA PESERTA: 1. KONFERENSI:
* Anggota:
-Menginap ( twinshare) Rp.2.250.000
- Tidak Menginap Rp. 1.500.000
* Non Anggota:
- Menginap ( twinshare) Rp. 3.250.000
- Tidak Menginap Rp. 2.500.000
* Mahasiswa: Rp. 700.000( Tidak Menginap)
* Pemakalah ( Anggota dan non anggota):
- Menginap ( Twinshare) Rp. 2.000.000
- Tidak Menginap Rp. 1.300.000
Konferensi: Makan siang+ Dinner+ 2x coffee break+ konferensi kits+ sertifikat+ goodybag+tshirt
2. FIELD TRIP ( KM NOL Sabang) Rp. 500.000 ( Transportasi+ makan siang dan snack)
3. WORKSHOP
" Sukses Berbisnis Minyak Pala" di Tapaktuan, Kab Aceh Selatan ( 22 Oktober 2016)
- Menginap ( Twinshare) Rp. 2000.000
- Tidak Menginap Rp. 2000.000
Biaya Transportasi:
- B. Aceh- Tapaktuan 1x jalan Rp.200.000
- T. Tuan- Bandara Nagan Raya Rp. 200.000
- Pesawat Nagan Raya- Kuala Namu Medan Rp. 500.000

Pendaftaran:
Hubungi Panitia KNMA
Lupita: 0857 8041 6319
Deasy: 0812 97919996
Marni: 0852 7788 8281
Atau email
dai@atsiri-indonesia.org
Batas Pendaftaran:
10 Oktober 2016




1 comment:

  1. Silakan mendaftar via kontak di atas. Pada konferensi minyak atsiri ini biasanya akan hadir para stakeholder minyak atsiri se-Indonesia, baik kalangan peneliti/akademisi, pemerintah yang terkait, dan para pelaku usaha (penyuling, pedagang, dan eksportir)

    ReplyDelete

Silakan memberikan komentar untuk tulisan ini.......