Sunday, May 23, 2010

LIMBAH PENYULINGAN MINYAK NILAM

Proses produksi minyak nilam menggunakan teknik penyulingan setidaknya melepaskan 2 jenis buangan yaitu ampas padatan dari daun-batang nilam yang sudah disuling dan berikutnya adalah limbah kondensat (atau distilat) berupa air suling yang masih mengandung aroma nilam. Eh….sebenarnya ada 3, sih…hehe. Sampai lupa menyebutnya, yang terakhir yaitu limbah gas berupa gas hasil pembakaran yang keluar melalui cerobong asap.

Di sini saya ingin bicara masalah pemanfaatan 2 jenis limbah pertama. Kalau yang ketiga, apa bisa dimanfaatkan? Sementara ini kita tinggalkan saja dulu…hehe. Meskipun kalau dihubung-hubungkan, limbah ini ada gunanya juga, kok. Well, ampas padatan daun-batang nilam kira-kira bisa untuk apa saja ya. Saya hanya menyarikan dari beberapa literatur yang saya baca bahwa limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai :

1. Bahan bakar penyulingan alias dibakar langsung dalam tungku pembakaran. Hal ini sudah sering diterapkan oleh pera penyuling meskipun untuk bahan bakar selama satu kali penyulingan sebenarnya masih kurang. Tapi lumayanlah buat mengurangi konsumsi kayu bakar, daripada dibuang…hehe. Ampas nilam juga ada yang dicampurkan dengan limbah biomassa lainnya untuk dijadikan briket bahan bakar.


2. Pembuatan pupuk organik/kompos. Beberapa pelaku juga telah menerapkan ini dengan perpaduan antara aneka jenis limbah organik lainnya (dari aktivitas pertanian atau peternakan) ditambah ampas nilam dan tidak lupa bakteri pengurai bahan-bahan organik menjadi kompos seperti EM4 serta sedikit “makanan” bagi mikroorganisme ini. Lalu komposnya dikembalikan ke lingkungan dengan cara pemupukan pada tanaman nilamnya.


3. Untuk dupa. Ampas nilam ini masih memiliki harum khas nilam. Daunnya dijemur hingga kering lalu digiling halus. Diberi sedikit binder (bahan perekat) dan dicetak-cetak seperti bentuk dupa yang selama ini kita kenal (yang berbentuk lidi panjang-panjang itu, lho). Mungkin aromanya juga bisa dipadukan dengan wewangian lainnya.


4. Untuk obat nyamuk. Mmmhhh….karena nilam memiliki sifat penolak serangga, sedangkan nyamuk itu merupakan jenis serangga juga (bener nggak, ya?? Maaf bukan ahli biologi…hehe), logikanya ampas ini bisa juga dijadikan sebagai obat nyamuk. Dalam obat nyamuk ini, bisa ditambahkan aroma-aroma lainnya dari tumbuhan-tumbuhan aroma lain supaya wanginya lebih mantaaaaaphh!!


Limbah berikutnya adalah kondensat/distilat yang masih memiliki aroma nilam. Katanya…… ini baru katanya, distilat ini bisa dimanfaatkan sebagai pestisida lho. Mengingat kandungan komponen kimia dalam nilam ini dapat bertindak sebagai penolak dan penghambat pertumbuhan serangga. Wah, kalau memang bisa seperti itu, limbah ini bisa dikategorikan sebagai pestisida nabati juga alias lebih ramah terhadap lingkungan. Terus…. untuk apalagi ya? Kata temenku yang hobbynya meracik-racik formula untuk aromateraphi (Jeng Miedha Kurnia) bisa juga dipakai untuk salah satu ramuan aromaterapi dan spa. Meskipun menurutnya masih membutuhkan sentuhan-sentuhan lain agar khasiat dan aromanya bisa berfungsi dalam dunia ini.


Nah, peluang bisnis khan?? Peluang bisnis juga buat saya, daripada dibuang atau dibakar lebih baik dijual sana kepada yang membutuhkan….hehehe. Selama ini masih kami jadikan pupuk kompos saja.


Nah, bagi pengusaha-pengusaha yang sudah mengusahakan produk-produk dari ampas penyulingan nilam ini atau bagi yang ingin mengembangkannya dan ingin mendapatkan bahan baku, kami tersedia banyak ampas nilam sisa penyulingan ini. Kita bisa bekerja sama saling menguntungkan. Istilahnya win-win solution…..:)


Majulah Atsiri Indonesia…..


8 comments:

  1. wah informatif sekali pa,,
    saya boleh tanya2 ga seputar nilam??

    ReplyDelete
  2. assl, pak saya perlu limbah nilam untuk penelitian :)
    saya telpon segera yah pak

    rahmi
    mahasiswi teknik dan manajemen industri pertanian
    fakultas teknologi industri pertanian
    unpad

    ReplyDelete
  3. Selamat malam pak,saya mau tanya, kalo misalnya saya membutuhkan ampas nilam dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (hanya untuk penelitian), kira-kira boleh tidak pak? atau ada batas pembelian tertentu?

    Oh ya pak,maaf,sekalian mau tanya, bahan perekat apa saja ya yang biasa digunakan untuk pembuatan dupa?

    terima kasih sebelumnya..

    ReplyDelete
  4. Malam Lydia, silakan ambil saja limbahnya. Tidak dipakai kok, paling2 juga dibakar lagi atau sebagian utk dijadikan kompos.
    Bahan perekat ya. Mungkin tahap awal bisa pakai perekat alami dulu seperti menggunakan pati.

    ReplyDelete
  5. To Ami, mohon maaf balasnya telat sekali. Kemarin2 tidak sempat buka blog krn berbagai kesibukan. Jika msh membutuhkan silakan datang saja ke Subang atau kalau terdekat dr Jatinangor ya ke Sumedang saja. Di sana juga banyak penyulingan nilam kok.

    ReplyDelete
  6. Salam kenal,

    Saya membutuhkan ampas nilam, bagaimana saya bisa mendapatkan informasi tentang harga per kg nya

    Terima kasih

    Iwan Kartiko

    ReplyDelete
  7. pak, aku juga mau ikt training...
    tp aq dri daerah....
    ap ga ad cra laen y buat training ny???

    ReplyDelete
  8. to poetri : banyak kok dr daerah dr aceh sampai papua yg ikutan training. Bahkan ada juga yg dr luar negeri :)

    ReplyDelete

Silakan memberikan komentar untuk tulisan ini.......