Mmhhh...... wah harga minyak nilam 3-4 bulan terakhir sangat baik nih. Di tingkat tengkulak/bandar saja nilai Jawa sudah dihargai sekitar 300rb/kg. Teringat tahun lalu yang turun sampai dengan 130rb, makanya banyak petani nilam yg membabat kebunnya. Mau gimana lagi? Daun nilam basah cuma diharga 250-300 perak.
Itung2an simple ya. Kalau rendemen nilam Jawa serendah2nya cuma 1.5%. Artinya 100 kg daun kering, bisa dapat 1,5 kg (sekita Rp 450.000,-). Bahan bakunya misalnya Rp 2.500,-/kg, jadi modal utk bahan baku Rp 250.000,-. GPM sekitar Rp 200.000,- . Setelah dikurangi bahan bakar, ongkos tenaga kerja, dll. Dijamin masih ada lebihnya. Itu rendemen pesimis lho... Siapa tau lagi mujur dapat rendemen di atas 2%. Dan itu kalau nyulingnya 100 kg. Kalau 200 kg, ya tinggal dikalikan saja.
Makanya, ayo ramai2 tanam nilam.....hehehe. Eitsss.... tunggu dulu, hukum ekonomi selalu berlaku lho. Di mana supply melimpah, maka harga dipastikan akan turun. Apakah demikian pulalah yang terjadi pada minyak nilam? Kita kesampingkan dulu asumsi bahwa naik-turunnya harga minyak nilam karena permainan broker2 luar negeri dengan jaringan sindikatnya.
Zis...... buruan nyuling nilam sebanyak2nya mumpung harganya masih OK. Ngga tahu deh 3-4 bulan lagi....hehehe. Makanya, banyak2 bikin analisis harga supaya lebih peka :p