Mmmhh.…..ada sedikit kehebohan dalam dunia minyak atsiri di
tanah air akhir bulan lalu. Pastinya, memang tidak akan semua orang tahu
apalagi bagi yang tidak menggeluti dunia ini. Bahkan mungkin aku bisa
mengatakan bahwa tidak semua pelaku minyak atsiri pun mengetahuinya. Masih jauh
lebih heboh kasus pembunuhan sadis wanita cantik SY di Bandung atau
ditangkapnya kepala SKK Migas RR oleh KPK. Yah…pokoknya untuk kalangan terbatas
lah dan tak ada hubungannya dengan bisnis minyak atsiri secara umum. Just share pengetahuan dan wawasan saja
di atas kehebohan yang terjadi.
Apa sih berita heboh itu sehingga diriku ini jadi tergerak
kembali untuk menulis tentang minyak atsiri setelah lebih dari 1 tahun absen?
Sebelum melanjutkan cerita, izinkan aku untuk sedikit flash back berita – yang juga “heboh” - beberapa waktu lalu
mengenai penangkapan artis Rafi Ahmad oleh BNN (tau khan apa itu BNN??) yang
disinyalir melakukan pesta narkoba bersama teman-temannya di rumah yang
bersangkutan. Lalu, apa hubungannya sama si Rapi Ahmad?
Dari hasil pemeriksaan oleh pihak BNN, di dalam tubuh Rafi
terdapat senyawa Cathinone yang
merupakan salah satu senyawa psikotropika. Setelah ditelusuri lebih lanjut,
ternyata senyawa ini secara alami banyak terkandung pada sebuah tanaman yang
bernama “Ghat” atau nama kerennya Chata edulis. Untuk mendapatkan senyawa
ini dalam keadaan murninya tentu harus dilakukan proses ekstraksi, seperti hal
nya ketika ingin mendapatkan kafein dari teh atau kopi, atau mendapatkan
senyawa kurkumin dari kunyit., dan banyak contoh lainnya.
Tanaman yang dituding berasal dari Ethiopia ini ternyata
juga banyak ditanam penduduk sekitar Cisarua Puncak dan banyak dikonsumsi oleh
wisatawan asal Timur Tengah untuk dibuat semacam teh. Alhasil, pada saat itu
BNN penuh dengan euforia melakukan pemusnahan massal tanaman ini, tidak hanya
di Puncak tetapi juga di beberapa daerah lain yang “kedapatan” ditumbuhi si
Ghat ini. Meskipun mohon maaf, secara pribadi aku menilai tindakan ini penuh
dengan sindiran :) Sudahlah tidak penting juga dibahas di sini.
Sudah cukup yah cerita pengantarnya :) Sudah mengarah kan?? Yah…
senyawa berkategori narkotika dan psikotropika dalam minyak atsiri inilah yang
kukatakan menghebohkan. Tetapi tentunya bukanlah tanaman Ghat karena jenis ini
bukanlah minyak atsiri melainkan ekstrak. Berita yang sempat diliput media
elektronik dan media cetak ini adalah tentang penggerebekan sebuah pabrik
penyulingan minyak atsiri di daerah Ponorogo – Jawa Timur. Kenapa digerebek??
Silakan agan-agan (pinjam istilah pada sebuah situs komunitas) check it out ke beberapa
TKP dan olah sendiri saja ;
Minyak atsiri yang disuling adalah pakanangi. Orang Jawa
bilang kayu telasihan. Sementara di daerah yang banyak terdapat tanaman ini
seperti Propinsi Sulawesi Tengah biasa menyebut pohon palio atau pakanangi.
Minyak ini disuling dari bahan kayu yang sudah dibuat serpihan-serpihan kecil
seperti serbuk gergaji. Hampir sama seperti orang menyuling gaharu atau
cendana. Dari nama ilmiahnya yaitu Cinnamomum
parthenoxylon, sudah dapat dipastikan bahwa pohon pakanangi masih satu
keluarga dengan kayu manis (baik jenis Cinnamomum
burmanii, Cinnamomum verum, Cinnamomum zeylanicum, Cinnamomum cassia,
Cinnamomum camphora, atau Cinnamomum
cullilawan). Bagi teman-teman yang awam atau baru mengenal minyak atsiri
tentunya tanaman ini masih sangat asing di telinga. Yah….memang minyak
pakanangi ini termasuk jenis minyak atsiri yang tidak umum.
Well, aku pernah mencium aroma kayu ini sewaktu melakukan
percobaan penyulingan beberapa tahun yang lalu (sekitar tahun 2009). Kebetulan
ada seseorang menghubungi saya yang ingin melakukan percobaan penyulingan kayu
palio. Aromanya memang benar-benar harum dan lama-kelamaan dapat menimbulkan
efek kantuk yang luar biasa. Pada mulanya aku juga tidak tahu tanaman apa ini.
Pokoknya asal suling saja dan mendapatkan rendemen sekitar 4% yang sebagian
besar adalah minyak berat (berat jenis minyak lebih berat daripada air). Ada
satu fenomena yang membuatku penasaran yakni aroma minyak yang keluar dari
kondensor identik dengan aroma minyak yang dihasilkan di saat-saat akhir proses
penyulingan minyak pala yang jumlahnya sangat sedikit.
Sebelumnya aku pernah dengar nama tanaman pakanangi ini,
tetapi belum pernah melihat wujud kayunya secara langsung bahkan mencium
aromanya. Yang aku tahu, tanaman ini kaya akan senyawa safrol dimana
komposisinya lebih dari 90% dalam minyak tersebut. Tetapi orang yang ingin
melakukan percobaan penyulingan itu hanya menyebut nama kayu “palio” yang masih
kurasa asing (pada saat itu).
Kembali ke rasa penasaranku tadi. Komponen dengan komposisi
besar yang keluar di saat-saat akhir penyulingan minyak pala biasanya adalah
komponen fraksi berat seperti miristisin, safrol, dan mungkin juga metil
eugenol. Hal inilah yang akhirnya membuat aku berburu informasi via googling.
Dan…eureka…akhirnya dengan berbagai analisis aku mengambil kesimpulan bahwa
palio ini sama saja dengan pakanangi yang kaya safrol itu.
Hmmm…..safrol yah?? Sekarang ini banyak dipermasalahkan
kandungannya dalam minyak pala, terutama minyak pala yang berasal dari
Indonesia Timur. Loh….kok jadi Out of Topic, kita khan lagi ngomongin narkoba,
Fer. Masalah minyak pala dan romantikanya nanti dibahas di tulisan lain aja.
OK, deh. Let’s back to the topic. Membicarakan safrol, aku jadi ingat waktu
masih aktif menjadi dosen di Jurusan Teknik Kimia – ITENAS Bandung. Pada waktu
itu aku membimbing 2 orang mahasiswaku untuk membuat Tugas Akhir Prarancangan
Pabrik yang berjudul “Pembuatan Heliotropin dari Safrol”. Naskah prarancangan
pabrik ini diikutsertakan pada Lomba Rancangan Pabrik Tingkat Nasional tahun
2006 di ITB Bandung. Yah..…alhamdullilahnya memang akhirnya jadi juara pertama
untuk kategori Bahasa Indonesia (Congratz to you Irma and Rini…:) .
Kebanggaanlah untuk seorang dosen…hehe. Yah…kok Out of Topic lagi, malah jadi
narsis…hehehe.
Safrol merupakan salah satu senyawa prekursor narkotika.
Senyawa ini secara eksplisit termaktub sebagai prekursor narkotika dalam
lampiran UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Zat prekursor narkotika
didefinisikan sebagai bahan baku atau
bahan kimia yang dapat digunakan atau direaksikan (bersama-sama bahan lain)
dalam pembuatan narkotika dan psikotropika. Dalam berita yang dikutif melalui
web di atas, minyak pakanangi dikatakan sebagai bahan baku pembuatan ekstasi.
Oleh sebab itu, pihak kepolisian melakukan penggerebekan pabrik penyulingan
tersebut karena ada indikasi pelanggaran hukum di sini.
Seperti yang sudah ditulis di atas bahwa minyak pakanangi
mengandung lebih dari 90% senyawa safrol. Sebenarnya safrol inilah yang nanti
akan dipisahkan dari minyak pakanangi dan digunakan bersama-sama zat lain untuk
membuat ekstasi yang nama “ribet”nya adalah 3,4-methylenedioxy-N-methylamphetamine, atau disingkat MDMA. Lalu,
bagaimana ceritanya safrol bisa menjadi MDMA. Bagi teman-teman yang “jijik” dengan ilmu
kimia tentunya akan sulit mencernanya. Yah…pokoknya gini deh gampangnya. Safrol
direaksikan (baca = isomerisasi) menjadi isosafrol, lalu direaksikan lagi (baca
= oksidasi) menjadi piperonil aseton. Selanjutnya bereaksi lagi (baca = aminasi
reduktif) menjadi MDMA alias EKSTASI!!. Hmm…sebenarnya ribet juga, sih…hehe.
Sebenarnya nih kalau mau agak bener, udah jadi isosafrol
sebaiknya direaksikan menjadi piperonal alias heliotropin seperti yang
dijadikan naskah prarancangan pabrik mahasiswaku dulu. Piperonal/heliotropin
merupakan salah satu jenis senyawa fragrance sintetis yang cukup berharga dan
sangat penting dalam dunia industri wangi-wangian. Emang sih kalau
dibanding-bandingin secara keekonomian, ya masih jauh jauh jauh kalau dijadikan
ekstasi…hehe. Upss,,,maaf lho Pak Polisi, aku bukan bermaksud untuk ngajarin
pembaca blog atsiriku ini untuk bikin ekstasi.
Senyawa safrol dalam komposisi yang sangat besar selain
terdapat pada minyak pakanangi, juga tersedia pada minyak sassafras yang
disuling dari akar dan batang kering tanaman Sassafras albidum. Tanaman yang banyak tumbuh di Brazil. Sementara
dalam jumlah yang jauh lebih sedikit juga terdapat pada minyak pala (nutmeg),
lada hitam (black pepper), selasih (basil), dan kayu manis (cinnamon).
Hhhh….anda mau melayang-layang sejenak bersama aroma minyak
atsiri? Ciumlah sedalam-dalamnya dan resapi gairah aroma dalam minyak pala.
Atau…..berusahalah berbisnis minyak
atsiri secara sabar dan benar sehingga dapat untung banyak untuk dihabiskan
dalam keremangan dan hingar bingar diskotik sambil “fly”..hehe.. Lho kok?? Dan
kalau mau melayang ke penjara, sulinglah pakanangi, ambillah safrolnya lalu jadikan
ekstasi untuk dijual kepada para trader yang untung besar dari lonjakan harga
minyak nilam saat ini….hahaha. Ngga nyambung blaasss….!!
thank's for your information and i like it post ^____^
ReplyDeleteThanks for your appreciation
ReplyDelete