Sebagai seorang pemula yang hendak menjalankan bisnis minyak atsiri, biasanya mereka terfokus pada pengadaan alat penyulingan dan bagaimana cara mendapatkan bahan baku. Padahal di luar hal-hal besar tadi, ada hal-hal kecil yang sangat penting dan berguna yang juga perlu dipersiapkan. Salah satu benda kecil dan penting dalam praktek penyulingan yang terkadang luput (atau disadari belakangan) adalah kain MONYL (biasanya penyuling menyebut kain MONEL). Kain ini diperlukan untuk memisahkan minyak atsiri dari air yang masih terikut di dalamnya. Karakter kain ini memang sangat menakjubkan. Minyak atsiri dapat lolos melalui pori-pori kain sedangkan airnya tertahan di atas kain (tidak tembus oleh air). Dari sisi ilmiah (penjelasan rasional) aku masih penasaran dengan “mengapa hal ini bisa terjadi”. Memang ada beberapa dugaan di benakku, tapi masih belum yakin benar. Ada yang bisa bantu memberikan penjelasan kepadaku??
Minyak atsiri yang keluar bersama kondensat masih mengandung air yang teremulsi di dalam minyak. Hal itu ditandai dengan minyak masih berwarna keruh berkabut. Atau ketika memisahkan minyak dari air kondensat (baik dengan cara diciduk sedikit demi sedikit, maupun dialirkan secara otomatis), sedikit air kadang masih terikut ke dalam minyak. Nah, untuk mendapatkan minyak yang bebas dengan air (tidak benar-benar bebas 100%, lho) dilakukan penyaringan dengan kain MONEL ini. Caranya mudah, cukup letakkan kain MONEL di atas corong dan jepit menggunakan penjepit jemuran di sisi-sisi corong (lihat gambar di bawah). Penyaring MONELpun siap digunakan.
Apa itu kain MONEL? Kain ini biasanya digunakan untuk proses penyablonan kualitas tinggi. Terbuat dari bahan sejenis nilon yang disebut sebagai polyester (serat polyester) - sejenis polimer.
Di mana membelinya? Kain MONEL tersedia di toko-toko spesialis alat sablon yang besar. Katakan saja “Beli kain MONEL tipe 180 yang biasa dipakai untuk menyaring”. Harganya memang lumayan mahal untuk ukuran sebuah kain. Kain MONEL yang palsu atau yang lebih murah, harganya sekitar Rp 150.000,-/m. Sedangkan yang asli (biasanya buatan Swiss), harganya Rp 350.000,-/m. Satu meter kain tentu saja tidak dipakai seluruhnya. Dipakai saja secukupnya, misalnya dipotong ukuran 30 cm x 30 cm. Sisanya bisa disimpan untuk sewaktu-waktu dipergunakan jika yang lama sudah jelek.
Yah..... selamat menyaring!!
Minyak atsiri yang keluar bersama kondensat masih mengandung air yang teremulsi di dalam minyak. Hal itu ditandai dengan minyak masih berwarna keruh berkabut. Atau ketika memisahkan minyak dari air kondensat (baik dengan cara diciduk sedikit demi sedikit, maupun dialirkan secara otomatis), sedikit air kadang masih terikut ke dalam minyak. Nah, untuk mendapatkan minyak yang bebas dengan air (tidak benar-benar bebas 100%, lho) dilakukan penyaringan dengan kain MONEL ini. Caranya mudah, cukup letakkan kain MONEL di atas corong dan jepit menggunakan penjepit jemuran di sisi-sisi corong (lihat gambar di bawah). Penyaring MONELpun siap digunakan.
Apa itu kain MONEL? Kain ini biasanya digunakan untuk proses penyablonan kualitas tinggi. Terbuat dari bahan sejenis nilon yang disebut sebagai polyester (serat polyester) - sejenis polimer.
Di mana membelinya? Kain MONEL tersedia di toko-toko spesialis alat sablon yang besar. Katakan saja “Beli kain MONEL tipe 180 yang biasa dipakai untuk menyaring”. Harganya memang lumayan mahal untuk ukuran sebuah kain. Kain MONEL yang palsu atau yang lebih murah, harganya sekitar Rp 150.000,-/m. Sedangkan yang asli (biasanya buatan Swiss), harganya Rp 350.000,-/m. Satu meter kain tentu saja tidak dipakai seluruhnya. Dipakai saja secukupnya, misalnya dipotong ukuran 30 cm x 30 cm. Sisanya bisa disimpan untuk sewaktu-waktu dipergunakan jika yang lama sudah jelek.
Yah..... selamat menyaring!!
No comments:
Post a Comment
Silakan memberikan komentar untuk tulisan ini.......