Thursday, January 22, 2009

SEKELUMIT TENTANG SEREH WANGI

Mmmmhhh.............
Kalau saya ditanya orang yang ingin mengembangkan minyak atsiri beserta agribisnisnya, biasanya saya jawab; kalau tidak nilam ya sereh wangi (kadang-kadang juga menyebutkan jahe sunti/emprit kalau di penanya “ngotot” minta alternatif lain selain kedua jenis minyak atsiri tersebut). Mengapa? Selain karena pasarnya sudah terbentuk dari dulu sehingga mudah dipasarkan, juga karena kedua komoditas ini cepat dipanen. Dalam hal jangka waktu panen, nilam dan sereh sama yaitu panen pertama setelah 6 bulan saat tanam dan panen berikutnya setiap 3 bulan sampai tanaman tersebut produktivitasnya dianggap rendah (rendah itu relatif, lho). Kalau saya jawab; pala, kayu putih, kenanga, ylang-ylang, cengkeh, dan tanaman keras lainnya….. kasihan juga kalau harus menunggu waktu panen yang cukup lama.

Well… nilam sudah terlalu sering dibahas orang dan paling familiar dari semua jenis minyak atsiri yang ada di Indonesia. Makanya di sini saya sempatkan untuk bertutur mengenai sereh wangi atau citronella oil. Waktu membuat tulisan ini saya juga teringat kata-kata salah satu eksportir minyak atsiri yang sudah cukup terkenal (baca = PT. Djasula Wangi) pada saat bersama-sama menjadi pemateri workshop di sela-sela kegiatan ”Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2008” di Surabaya Desember tahun lalu. Beliau memberikan makalah berjudul ”Perkiraan Minyak Atsiri yang Masih Berpotensi di dalam Krisis Global ” di mana disebutkan bahwa salah satu jenis minyak atsiri tersebut adalah minyak sereh wangi (yang lainnya cengkeh). Pada makalahnya dikatakan bahwa sudah hampir 1-2 tahun belakangan pasokan minyak sereh wangi jauh berkurang karena rendahnya harga pada saat itu yaitu sekitar Rp 40.000,- s/d Rp 50.000,- per kg untuk menyesuaikan dengan harga minyak sereh wangi dari China dan Vietnam yang jauh lebih murah. Dengan berkembangnya ekonomi di China, maka penyuling-penyuling sereh di sana enggan memproduksi apabila harga tidak dinaikkan. Alhasil, saat ini harga minyak sereh mulai merangkak naik dan minyak sereh Indonesia pun mulai dapat bersaing kembali di pasaran internasional.

Saya juga cukup sependapat dengan beliau. Pemanfaatan sereh wangi dewasa ini mulai meluas. Biasanya kalau kita bicara minyak atsiri, maka persepsi awal yang mencuat adalah ”untuk parfum/pengharum atau dunia farmasi/obat-obatan”. Sereh wangi saat ini mulai dikenal orang sebagai salah satu komponen pada octane booster untuk menghemat bahan bakar bensin dalam kendaraan bermotor. Sereh wangi juga dipakai pada beberapa campuran bahan untuk insektisida/pestisida serta campuran untuk anti nyamuk. Kalau sudah bicara aplikasi yang berkaitan dengan energi (baca=bahan bakar bensin), tentu saja permintaannya mendatang bisa lebih besar di saat orang banyak berfikir ke arah efisiensi energi meskipun bisa saja harga komoditas ini malah menjadi turun jika supplainya sudah membesar. Pun, bagaimanapun juga jangan sampai biaya penambahan aditif bahan bakar justru lebih besar daripada nilai penghematan bahan bakarnya itu sendiri....hehehe. ”Sama aja boong, dong!!” teriak temanku saat kita berdiskusi mengenai masalah ini.

Orang awam masih suka bingung apa bedanya sereh dapur dengan sereh wangi. Ya.... jelas beda meskipun sama-sama dari suku rumput-rumputan (gramineae). Yang satu itu nama kerennya Cymbopogon nardus, yang lainnya Cymbopogon citratus. Wanginya saja sudah jauh berbeda. Sereh dapur wanginya seperti lemon karena kandungan citral nya yang tinggi (makanya juga disebut lemongrass/rumput lemon). Sedangkan sereh wangi baunya seperti apa ya? Ohh.....kalau pernah beli minyak tawon dan mengolesinya di lengan, nah.... baunya seperti itu...hehe. Soalnya saya masih belum paham mengenai kamus terminologi bau-bauan para kaum flavorist itu. Ada camphoraceous, greeny, woody, spicy, floral, dll yang belum saya ketahui definisinya. Kandungan utama minyak sereh wangi adalah citronellal, geraniol, dan citronellol. Katanya sih ketiga senyawa itu yang dituding menjadi ”biang kerok” keampuhan minyak sereh wangi sebagai octane booster. Dari sisi ”penampakan” (wah, kaya hantu aja...hehe), kedua sereh itu juga bisa dibedakan secara kasat mata. Sereh dapur daunnya agak ramping dan bonggolnya berwarna putih, sedangkan sereh wangi daunnya agak lebar dan bonggolnya warna merah keunguan (jenis mahapenggiri)..

Well, saatnya kita bicara minyak atsirinya. Bagian apa dari tanaman sereh wangi yang diambil minyak atsirinya? Bukan bonggolnya, lho tapi daunnya. Daun sereh wangi dipangkas dan disuling sedangkan bonggolnya ditinggalkan di tanah sehingga bisa tumbuh daun kembali dan dapat dipanen lagi 2,5 - 3 bulan kemudian. Yah.. begitu seterusnya sampai tanamannya hidup segan mati tak mau, alias produktivitasnya rendah dan tidak ekonomis untuk dibiarkan hidup lebih lanjut. Kasihan juga tuh si sereh, habis manis sepah dibuang. Daun hasil panenan lalu disuling tanpa harus dicacah-cacah. Ada yang disuling segar maupun dikeringlayukan dahulu. Metode penyulingan yang dipakai adalah sistem kukus. Murah dan cukup fungsional untuk minyak sereh wangi. Sayangnya menyuling sereh wangi tidak bisa kapasitas kecil. Sekali menyuling minimal harus 500 kg bahan baku supaya diperoleh hasil yang signifikan. Rentang rendemen skala komersial sekitar 0,6 - 1 % (basis basah). Keuntungannya, menyuling sereh wangi waktunya singkat sekitar 3 jam atau paling lama 4 jam. Bahan bakarnya juga gratis karena ampas sereh wangi yang sudah disuling dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk penyulingan-penyulingan berikutnya. Sama dengan kasus penyulingan minyak daun cengkeh. Menyuling sereh wangi juga tidak perlu direpotkan dengan permainan tekanan seperti menyuling minyak biji-bijian atau kayu-kayuan, yang penting jumlah uapnya cukup besar untuk sejumlah bahan baku yang disuling.

Bagaimana dengan harganya, Mas. Harganya ada di kisaran Rp 80.000,- s/d Rp 90.000,- per kg. Sedangkan harga bahan baku jika membeli di petani sekitar Rp 300 – Rp 400,- /kg basah (tergantung negosiasi apakah harga kebun atau harga pabrik). 1 ha lahan dapat ditanam 20.000 – 25.000 pohon dengan produktivitas rata-rata 40-55 ton daun segar per ha/tahun dengan sistem budidaya yang baik.

Ingin tahu studi kelayakannya lebih lanjut, silakan mengikuti:
TRAINING PENGEMBANGAM BISNIS PERKEBUNAN DAN PENYULINGAN MINYAK ATSIRI GEL. III di Bandung-Subang, 21-22 Februari 2009.

30 comments:

  1. Mas Ferry...
    Kalau mau beli bibitnya dimana ya? Saya tertarik untuk mengembangkan sereh wangi di kampung saya.

    ReplyDelete
  2. Silakan hub. Pak Asep di 085294423523

    ReplyDelete
  3. mas ferry untuk mengembangkan penyulingan minyak sereh ini minimal dibutuhkan lahan kira kira berapa hektar untuk kontinyu suling 1 kali /hari dengan kapasitas 500kg? Thks. jeks_smg@yahoo.co.id

    ReplyDelete
  4. Paling tidak sekitar 3-4 ha, Mas supaya bisa running kontinyu dengan sistem tanam bertahap/bergilir.

    ReplyDelete
  5. mas sereh apa yang biasa di jadiin sabun.. sekarang kan lagi marak sabun sereh.. apakah sereh wangi atau sereh yang lain? trimakaasih,,, Supri sms 085220318100

    ReplyDelete
  6. harga minyak sereh bapa yach skrang????/blz di emailq

    ReplyDelete
  7. mencari minyak serehwangi selain di PT Djasula dimana? Saya cari yg jual literan atau kiloan. Sedangkan di jasula per drum belinya

    ReplyDelete
  8. To anonymous : Silakan kontak kami di 08111100720. Kebetulan kami produksi minyak sereh wangi dan menjual dalam skala kecil (retail). Terima kasih.

    ReplyDelete
  9. saya tertarik sekali dengan minyak atsiri ini om, membaca artikel om ini jenisnya banyak ya, om saya mua tanya selain daunnya apakah batangnya juga bisa di buat minyak om dan kwalitasnya mana lebih bagus daun atau batangnya, terima kasih om sukses slalu...

    ReplyDelete
  10. mas untuk menjual minyak sereh apakah ada info pembeli untuk daerah jawa barat atau ada pengepul yang suka membeli minyak serek dalam sekala sedang mas.... terimakasih email saya... NiagaBanjar@gmail.com

    ReplyDelete
  11. mas mau tanya... ada info pembeli minyak sereh gk untuk wilaayah bandung atau pengepul yang suka membeli dalam sekala sedang.... terimakasih tlpn 0265 9181212

    ReplyDelete
  12. Utk minyak sereh wangi, yg diambil minyaknya adalah daunnya supaya ia bisa tumbuh kembali dan dipanen kembali tanpa harus menanam ulang.

    Kebetulan selain menyuling, kami juga membeli minyak sereh wangi.

    ReplyDelete
  13. Butuh kembang sereh, ada gak ya?kalo ada tlg sms ke 081585295066 (indri)

    ReplyDelete
  14. Mas, saya membina beberapa petani sereh wangi di Kuningan. selama ini kami masih kesulitan untuk memasarkan hasil panen tersebut. apakah mas fery bisa bantuk kami untuk mempertemukan dengan buyer sereh wangi tersebut.
    Ahsin : 081808001114

    ReplyDelete
  15. To Pak Ahsin: Kami juga membeli minyak sereh wangi, Pak. Mungkin kami bisa mendapatkan sampel nya terlebih dahulu.

    ReplyDelete
  16. Mas, saya kalau mau beli dalam jumlah yg banyak dimana ya, dan sekarang harganya kisaran berapa terima kasih

    ReplyDelete
  17. To Anonymous : Jumlah banyaknya itu brp kg atau brp kwintal ya?

    ReplyDelete
  18. pak, dmn saya bisa mendapatkan pasokan sereh wangi?

    ReplyDelete
  19. To Nindi : pasokan sereh wangi, bahan bakunya atau minyaknya ya?

    ReplyDelete
  20. Pak, dmn saya bisa mendapatkan pasokan bahan bakunya? posisi alat suling di jkt.

    ReplyDelete
  21. DgKulle Mks: daun sereh yg diolah jdi minyak sereh jenisnya apa???dan 500Kg dimasak bisa hasil brp kg minyak sereh...?? tks Mas Fery atas jwbnya

    ReplyDelete
  22. @Yoga : kalau di jkt saya pikir terlalu jauh ya. Krn daun sereh wangi itu harganya sangat murah dan ringan shg dari sisi transportasi pengadaan bahan baku saja sudah tdk layak.

    @Kulle Mks: Daun sereh wangi jenis mahapenggiri yg menghasilkan rendemen baik dgn kadar citronellal dan geraniol yg baik pula. Utk 500 kg (jika yg disuling adalah daun murni tanpa bonggol yg besar2) akan menghasilkan minyak atsiri sekitar 4 - 5 kg.

    ReplyDelete
  23. kita ada stock panen serei di jatim.....20ton
    adakah yang berminat...bisa langsung ke lokasi kami
    081703393793
    031 77580320

    ReplyDelete
  24. Asw, mas fery sy mhs kimia UI yg sedang melakukan penelitian tentang minyak atsiri, saat ini sy sedang membutuhkan senyawa murni dari minyak atsiri. terutama komponen terbesarnya (Geraniol, sitronelol, dan sitronelal) kira2 80-90%, barangkali mas fery punya, mohon infonya.

    Trims

    ReplyDelete
  25. To Eva : terima kasih atas infonya, jika ada yg berminat silakan langsung kontak saja ybs.

    ReplyDelete
  26. @ Just share : Saya tidak punya, pastinya harus membeli ke supplier2 bahan2 kimia untuk analisis seperti Merck atau Sigma Aldrich.

    ReplyDelete
  27. pak ferry saya ingin membeli minyak atsiri sereh dapur (lemongrass oil) kira2 dmna saya bisa membelinya ya pak? untuk pembelian 50-100 ml saja, di tmpt2 lain menjualnya dlm jumlah bsar. saya btuh untuk penelitian saja

    ReplyDelete
    Replies
    1. To Anonymous: Divisi retail kami menyediakan lemongrass oil utk skala retail. Silakan kontak kami di 08112428019 utk pemesanannya. Terima kasih.

      Delete
  28. maaf sebelumnya, saya ingin m'beli minyak sereh wangi sebagai penelitian ttg obat nyamuk... kira2 di Daerah Aceh ada yg Jual gk?? atau di daerah lain?? cara belinya gi mana??
    trus tolong di kirim donx cara pembuatan'a, melalui email Hardiamin90@yahoo.com
    trims sebelumnya, mohon maaf jika ada kata yg salah

    ReplyDelete
  29. saya ingin beli minyak sereh wangi untuk penelitian saya ttg obat nyamuk semprot,, di Aceh susah dapat'a,, kira2 klw beli sama bapak bapak, berapa harga'a??

    ReplyDelete

Silakan memberikan komentar untuk tulisan ini.......