Di atas saya berikan sejumlah photo yang menjelaskan kualitas biji pala yang beredar di pasaran untuk keperluan penyulingan minyak atsiri (bukan untuk rempah-rempah).
1. Biji pala bejo merupakan kualitas terbaik karena rendemen minyaknya sangat besar (13 - 15%). Diambil dari buah pala yang masih muda (kurang dr 2 bulan). Cangkang/batok belum terbentuk sempurna. Harganya paling mahal per kg-nya
2. Biji pala media yang diambil dari buah pala yang umurnya antara 3 -5 bulan. Sudah ada cangkang/batoknya tp cuma setengah. Rendemen minyak antara 9 -12%
3. Biji pala polong yang diambil dari buah pala yang umurnya di atas 5 bulan. Kernel/biji sepenuhnya sudah tertutupi oleh cangkah. Rendemen minyak antara 7 - 9%. Kalau biji tersebut dikocok2 dan terdengar bunyinya maka disebut sebagai biji pala kilat yang rendemennya paling rendah di bawah 7%.
4. Fuli merupakan suatu materi seperti bunga yang menyelimuti biji pala. Rendemen minyaknya bisa mencapai 25%.
Semua rendemen di atas adalah basis kering.
Kabarnya di beberapa daerah sentra pala (misalnya Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Sumatera Barat) banyak jenis biji di atas yang dibuang (terutama jenis biji bejo) karena tidak akan laku dijual mengingat daerah2 tersebut pala dikhususkan sebagai komoditas rempah dan bukan untuk disuling minyaknya, sehingga biji pala tua dan sudah dikupas cangkangnya yang laku di pasaran. Padahal rendemen minyak biji pala muda (alias limbahnya) paling tinggi. Jadi, silakan diolah ya menjadi minyak jika tersedia cukup banyak bahan baku di sentra-sentra tersebut. Mengenai alat proses dan infrastruktur lainnya, kita siap untuk membuatkan dan menginformasikan semuanya.
1. Biji pala bejo merupakan kualitas terbaik karena rendemen minyaknya sangat besar (13 - 15%). Diambil dari buah pala yang masih muda (kurang dr 2 bulan). Cangkang/batok belum terbentuk sempurna. Harganya paling mahal per kg-nya
2. Biji pala media yang diambil dari buah pala yang umurnya antara 3 -5 bulan. Sudah ada cangkang/batoknya tp cuma setengah. Rendemen minyak antara 9 -12%
3. Biji pala polong yang diambil dari buah pala yang umurnya di atas 5 bulan. Kernel/biji sepenuhnya sudah tertutupi oleh cangkah. Rendemen minyak antara 7 - 9%. Kalau biji tersebut dikocok2 dan terdengar bunyinya maka disebut sebagai biji pala kilat yang rendemennya paling rendah di bawah 7%.
4. Fuli merupakan suatu materi seperti bunga yang menyelimuti biji pala. Rendemen minyaknya bisa mencapai 25%.
Semua rendemen di atas adalah basis kering.
Kabarnya di beberapa daerah sentra pala (misalnya Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Sumatera Barat) banyak jenis biji di atas yang dibuang (terutama jenis biji bejo) karena tidak akan laku dijual mengingat daerah2 tersebut pala dikhususkan sebagai komoditas rempah dan bukan untuk disuling minyaknya, sehingga biji pala tua dan sudah dikupas cangkangnya yang laku di pasaran. Padahal rendemen minyak biji pala muda (alias limbahnya) paling tinggi. Jadi, silakan diolah ya menjadi minyak jika tersedia cukup banyak bahan baku di sentra-sentra tersebut. Mengenai alat proses dan infrastruktur lainnya, kita siap untuk membuatkan dan menginformasikan semuanya.