Selama 2 hari ini (17 - 18 Maret 2008) telah diselenggarakan kegiatan Sosialisasi Standar proses, alat proses, dan produk minyak atsiri di Hotel Sukajadi-Bandung oleh Dept. Perindustrian RI yang dihadiri oleh sekitar 50 org penyuling/pembina minyak atsiri dari beberapa propinsi seperti Jabar, Sumbar, Sumut, Jambi, Lampung, Bengkulu, Sulsel. Pada kesempatan ini juga hadir pembicara-pembicara yg cukup dikenal di kancah minyak atsiri seperti :
1. Dr. Ir. Agus Hasanudin dari Departemen Pertanian RI
2. Wien Hartono, Ketua Dewan Atsiri Indonesia (DAI) dan Direktur PT. Indesso Aroma
3. Dr. Ir. Meika S Rusli, FATETA-IPB, Sekretaris Eksekutif DAI
4. Ir. Ketaren, MS, FATETA-IPB, penerjemah buku "MINYAK ATSIRI" dari Ernest Guenther dan beberapa buku tentang minyak atsiri lainnya. (Cat. beliau adalah guru kedua saya mengenai minyak atsiri dan dahulu sering terlibat diskusi menarik ttg atsiri dengan beliau di Bogor)
5. Dr. Ir. Anas Fauzi
6. Dr. Ir Mahfud.
Mereka berbicara mengenai GMP minyak atsiri, standarisasi alat suling, program cultiva atsiri dari DAI, website atsiri indonesia, kebijakan pemerintah/Deptan mengenai minyak atsiri. Forum ini juga dijadikan forum silaturahmi dan tukar informasi antar penyuling yang sekiranya cukup berguna bagi perkembangan minyak atsiri Indonesia.
1. Dr. Ir. Agus Hasanudin dari Departemen Pertanian RI
2. Wien Hartono, Ketua Dewan Atsiri Indonesia (DAI) dan Direktur PT. Indesso Aroma
3. Dr. Ir. Meika S Rusli, FATETA-IPB, Sekretaris Eksekutif DAI
4. Ir. Ketaren, MS, FATETA-IPB, penerjemah buku "MINYAK ATSIRI" dari Ernest Guenther dan beberapa buku tentang minyak atsiri lainnya. (Cat. beliau adalah guru kedua saya mengenai minyak atsiri dan dahulu sering terlibat diskusi menarik ttg atsiri dengan beliau di Bogor)
5. Dr. Ir. Anas Fauzi
6. Dr. Ir Mahfud.
Mereka berbicara mengenai GMP minyak atsiri, standarisasi alat suling, program cultiva atsiri dari DAI, website atsiri indonesia, kebijakan pemerintah/Deptan mengenai minyak atsiri. Forum ini juga dijadikan forum silaturahmi dan tukar informasi antar penyuling yang sekiranya cukup berguna bagi perkembangan minyak atsiri Indonesia.