Wednesday, July 11, 2007

Minyak daun jeruk purut


















Question from Nita


Ass,
kebetulan saya sedang mengerjakan tugas akhir yang berjudul "pengaruh metode pengambilan minyak atsiri dari daun jeruk purut terhadap kandungan sitronellal dan geraniol". Nah yang igin saya tanyakan apakah hasil dari percobaan ini sesuai dengan standar export karena saya sudah cari2 tapi tidak ada standar exportnya.Bagaimana tanggapan anda terhadap hasil percobaan ini. Berikut akan saya kirimkan data dari percobaan saya. dan saya minta tolong kapada anda supaya membalas email ini diblog anda (setidaknya tampilin di blog anda) karena dosen saya ingin bukti klo ada tenggapan dari orang lain (terutama anda yang pakar dlam bidang ini) terhadap hasil percobaan ini. Sebelumnya terima kasih banyak.
Wass.

Jawaban Ferry :

Dear Nita....
Minyak daun jeruk purut (Citrus hystrix) dalam perdagangan internasional disebut sebagai kaffir lime oil (dari Indonesia --> kalau afrika (combava petitgrain oil) memang tidak ada standar ekpornya di Indonesia, khususnya SNI (Standar Nasional Indonesia). Sehingga untuk menentukan kualitasnya sangat sulit. Beberapa komoditas atsiri memang sudah ada SNInya (minyak pala, nilam, jahe, kemukus, sereh wangi, akar wangi, kayu putih, cengkeh, dll), tetapi karena mungkin perdagangan kaffir lime oil cukup terbatas dan sifatnya insidental maka SNInya juga belum ada.
Indonesia memang tercatat sebagai produsen kaffir lime oil, bahkan saya pernah juga menyulingnya secara komersial tetapi permintaannya sangat terbatas sehingga saya menyuling kalau ada pesanan dari eksportir saja. Dan mereka tidak mensyaratkan standar macam2. Tapi, saya yakin market minyak jeruk purut ini masih cukup terbuka kalau anda rajin-rajin mencari pasar sendiri.

BTW, saya lihat dari hasil penelitian anda kok sitronellalnya rendah sekali ya. Saya pernah dapatkan itu sitronellanya 76,7%. Karena kaffir lime oil memang salah satu minyak dengan komponen tertinggi sitronellal (selain minyak sereh wangi/citronellal oil). Ada yg pernah mengatakan bahwa kadar sitronellal-nya harus di atas 70% tetapi itu hanya standar di kalangan trader saja. Untuk resminya saya juga blm paham. Misalnya : dalam SNI tidak dinyatakan secara jelas bahwa kadar Patchouly alkohol (PA) dalam minyak nilam harus di atas 30% tetapi kalangan pedagang selalu menerapkan standar ini ketika memperjualbelikan minyak nilam. Jika PA-nya dibawah 30 maka tentunya harganya lebih rendah dibandingkan yang PA-nya di atas 30%. Atau misalnya minyak pala yang mensyaratkan kadar miristisin-nya di asts 10%.

Kalau saya boleh tahu, daun jeruk purutnya disuling basah/kering? Kalau kering, berapa kadar airnya atau berapa %penyusutannya dari keadaan basah. Ini yang disuling daun jeruk purut yang seperti angka delapan kan?

Saya tampilkan adalah harga kaffir lime oil asal Indonesia sekitar setengah tahun yang lalu. Itu sebesarnya harga yang cukup rendah karena sebelum2nya bisa mencapai 90 - 100 US$/kg skala bulk. Dan harga itu di luar negeri, kalau harga lokal (misalnya dijual ke eksportir), ya pastinya di bawah nilai itu.


Pertanyaan Arwin :
Dear A.D.A. Feryanto, salam kenal. Saya arwin mahasiswa tingkat 4-chemical engineering-UNPAR. Saya melihat blog anda sangat menarik bagi saya, dimana penelitian saya mengenai "pengaruh massa dan laju alir uap dalam distilasi uap terhadap perolehan minyak atsiri daun jeruk purut". saya ingin bertanya mengenai minyak atsiri daun jeruk purut.
1. Apakah kelebihan&kerugian dari distilasi uap, distilasi fraksionisasi, distilasi vakum terhadap perolehan minyak atsiri daun jeruk purut? Adakah syarat-syarat tertentu berkenaan dengan bahan yang akan didistilasi dari penggunaan tiap-tiap metode distilasi tersebut?
2. Buku atau literatur dari mana yang harus saya ketahui berkenaan dengan judul penelitian saya?
3. Apa kegunaan dari minyak atsiri daun jeruk purut, apakah minyak atsiri daun jeruk purut banyak dikenal hingga ke mancanegara? jika ya, dikenal dengan nama apa minyak atsiri daun jeruk purut?
4. Senyawa utama apa saja yang menjadi patokan agar minyak atsiri daun jeruk purut dapat dikatakan baik ?
sekian, trima kasih.
Best Regards,
Jawaban ferry :
Dear Arwin...
Langung saja ya...
1. Arwin, untuk penjelasan no 1 sebaiknya anda mengulas lebih lanjut pengertian masing-masing proses yang disebutkan itu supaya tidak rancu. Saya rekomendasikan untuk membaca buku-buku tentang minyak atsiri di bawah ini untuk memberikan pemahaman lebih lanjut perihal apa itu distilasi uap, fraksionasi, dan dan distilasi vakum.
2. Tidak ada buku yang secara spesifik membahas tentang penyulingan jeruk purut, kecuali anda mencarinya ke berbagai perpustakaan di kampus-kampus untuk mencari laporan penelitian/skripsi yang berkaitan dengan judul anda. Tetapi buku yang banyak mengulas tentang teknik penyulingan misalnya :
- Ernest Guenther "The Essential Oil Vol. 1" yang terjemahannya juga sudah ada dengan judul "Minyak atsiri Vol. 1"
- S Ketaren "Pengantar Teknologi Minyak Atsiri"
3. Dalam perdagangan international, minyak jeruk purut dikenal dengan nama "kaffir lime oil". Kegunaannya sama seperti pada umumnya minyak atsiri, yaitu flavor and fragrance.
4. Silakan baca kembali ulasan saya di blog mengenai minyak jeruk purut.
Semoga berkenan,

-ferry-

Pertanyaan Kurnia:
Pa kabar mas ferry,
saya ingin bertanya tentang peluang bisnis daun jeruk karena di daerah saya (batusangkar - sumatera barat) mulai banyak petani yg menanam daun jeruk.(jenis daun jeruk di kampung saya seperti angka delapan). Ada beberapa hal yg ingin saya tanyakan :
1. mana yg lebih menguntungkan? menjual daun atau menjual minyaknya
2. berapa harga daun jeruk purut per kg? (di desa saya di beli tengkulak Rp.6000-Rp.7000 per kg)
3. berapa Kg daun diperlukan untuk menghasilkan 1 kg minyak atsirinya?
4. kemana pemasaran daun jeruk purut tersebut?
terima kasih atas jawabannya
Jawaban Ferry:
Dear Mas Kurnia…
Minyak daun jeruk purut itu belum termasuk jenis minyak atsiri yang belum familiar di Indonesia seperti nilam, pala, cengkeh, akar wangi, jahe yang pasarnya sudah stabil dan rutin baik dari tingkat pedagang pengumpul, agen, maupun eksportir. Tetapi jangan khawatir, pasar untuk minyak daun jeruk masih ada kok. Bisnis minyak atsiri kalau kita tidak terlibat langsung dan berkelana langsung untuk mencari pasar, alhasil tidak akan dapat menemukan market yang kita inginkan. Jadi ya memang harus punya sample minyaknya kemudian giat menghubungi para pelaku bisnis atsiri untuk mendapatkan pasar. Banyak tersedia di internet kok para pelaku bisnis atsiri itu. Ya itung2 sekalian melebarkan jaringan dan networking. Tetapi ya itu tadi, Mas Kurnia selayaknya sudah punya sample minyaknya. Dalam bisnis minyak atsiri (terutama minyak2 yang kurang familiar) sangat sulit untuk mendapatkan informasi pasar yang baik apabila kita memiliki sample produk yang akan ditawarkan.

Menurut saya harganya daunnya cukup mahal. Kalau benar harganya seperti yang Mas sebutkan itu, mungkin lebih baik menjual daunnya saja. Kami pernah menyuling minyak daun jeruk purut dan pada waktu itu (tahun 2004 atau 2005) saya mendapatkan dengan harga Rp 2000 – Rp 2500/kg di tempat penyulingan. Tingkat rendemen minyak sekitar 0,4 – 0,8% tergantung pada kualitas daun + batang2 yang terikut di dalamnya. Jadi bisa diestimasi berapa kira2 bahan baku yang diperlukan untuk mendapatkan 1 kg minyak atsirinya.

Demikian penjelasan saya. Semoga berkenan.
Salam,
-ferry-